Tahukah Anda asal usul perayaan tahun baru masehi ini. Perayaan tahun baru masehi merupakan perayaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat di seluruh dunia untuk menyambut pergantian tahun baru masehi. Simak apa saja keuntungan menikah di tahun baru Masehi 2025.
Tahun baru masehi merupakan hitungan tahun yang baru dalam kalender masehi. Atau kalender yang umum digunakan secara universal di seluruh dunia pada saat ini.
Pergantian tahun baru masehi ini biasa dirayakan oleh sebagian masyarakat di seluruh dunia dengan berbagai macam kegiatan. Lalu, bagaimana asal usul perayaan tahun baru masehi. Sejak kapan pergantian tahun baru masehi dirayakan.
Simak Serba-Serbi Tentang Perayaan Tahun Baru Masehi Berikut Ini.
- Dirayakan Sejak 4.000 Tahun Lalu
Asal usul perayaan tahun baru pertama kali tercatat sejak sekitar 4.000 tahun lalu atau sejak 2.000 tahun sebelum masehi. Tujuan perayaan tahun baru ini dalam rangka menghormati kedatangan tahun baru yang di lakukan oleh bangsa babilonia 1696-1654 SM.
Tradisi perayaan tahun baru oleh bangsa babel ini dilakukan dengan mengikuti penanggalan pada bulan pertama vernal equinox atau perpotongan lingkaran ekuator dan ekliptika.
Pada saat itu, tahun baru dirayakan pada pertengahan bulan maret, karena pada masa itu adalah pergantian musim.
- Di rayakan Dengan Berbagai Ritual
Tradisi perayaan tahun baru oleh bangsa babilonia kala itu diselenggarakan dengan berbagai macam ritual. Mereka menggelar perayaan tersebut dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut Akitu.
Yang melibatkan berbagai ritual berbeda selama 11 hari. Bagi bangsa babilonia perayaan tahun baru dianggap sebagai kemenangan Dewa langit Marduk melawan Dewi laut yang jahat Tiamat.
Selama perayaan tersebut Raja babilonia menerima mahkota baru sebagai simbol pembaharuan mandat dari sang ilahi.
Asal Usul Hadirnya Tahun Baru
Asal usul perayaan tahun baru ditetapkan pada 1 Januari tidak lepas kaitannya dengan pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno. Tidak luput juga peran dari sosok Julius caesar.
Kala itu pendiri Roma bernama romulus masih menerapkan penanggalan Masehi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari. Lalu, pada abad ke-8 SM numa pompilius menambahkan dua bulan dalam penanggalan kalender Romawi seperti Januarius dan Februarius.
Selanjutnya Julius caesar berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika untuk menyempurnakan penanggalan Masehi tersebut.
Ia menamai bulan pertama kalender Romawi dengan nama Janus yang berasal dari nama dewa Romawi yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan belakang.
Penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru itu dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa Janus dewa permulaan Romawi. Kala itu, bangsa Romawi memperingati tahun baru dengan berbagai pengorbanan kepada Janus, bertukar hadiah, mendekorasi rumah, dan mengunjungi beberapa pesta.
Pada masa abad pertengahan, kekuasaan kekristenan di Eropa memberi makna religius di sekitar pergantian tahun seperti tanggal 25 desember. Sebagai Hari natal dan antara 22 dan 25 maret sebagai perayaan Paskah.
Lebih lanjut penetapan 1 Januari sebagai tahun baru pertama kali dilakukan oleh paus gregorius XIII pada tahun 1582. Sampai sekarang pada tanggal 1 Januari dirayakan sebagai awal tahun baru oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Yang di mana ada banyak orang ingin merencanakan pernikahan di tahun baru Masehi ini. Anda bisa menggunakan Wedew untuk menjadi bagian dalam perjalanan Anda yang bisa membantu Anda menciptakan undangan yang sangat berkesan. Kunjungi website https://wedew.id/ untuk informasi lebih lanjut.